Sri Dewi Rokhimah

Bertugas di SMP N 1 Kuta Selatan. Badung. Bali Belajar, belajar dan terus belajar membaca, membaca dan terus membaca lalu tuangkan dalam karya tulis maka men...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku Harus Bagaimana ... ?
#tantanganGurusiana. Tantanhan hari ke-9

Aku Harus Bagaimana ... ?

Aku harus bagaimana… ?

Tantangan hari ke-9

#TantanganGurusiana

 

Selamat bahagia untuk hari ini, selamat bahagia juga untuk yang membaca tulisan ini.

Harus bagaimana yaaa, sampai saat ini, hari kemarim hari ke delapan, hanya ada 4 komentar, dan yang melihat hanya 50 orang pas tak berekor maupun tambah kepala, dan tulisan hari pertama boro-boro ada yang membaca, yang melihat nooooooolll besaar, padahal itu adalah tulisan yang sudah ku kerahkan dengan segenap jiwa raga. Segala ajian sudah ku kerahkan, ada ajian kolor hijau ku gunakan, segala kolor (kalori) dah ku keluarkan, ajian gendam (roti gandum) juga sudah ku pakai, apalagi rowo rontek, sudah ko rontek-rontek imajinasiku, tetep saja kuthul. Hadeeehhh.

Syukurlah hari ke-9 ini, ada tambahan 2 komentar dan 19 yang mengintip ga papa, melirik juga boleh kok, terimakasih ya sahabatku, lirikanmu membuat hatiku tetap teguh untuk melanjutkan misi hari ke-9 ini, dengan ajian bonek … bondo nekat, pinjam sebentar istilah saudaraku arek-arek Surabaya ya. Maksudnya yo nekat saja, tetap belajar nulis.

 

Hai para penulis handal, mengapa anda begitu mudah menulis, apapun hal yang kalian temukan menjadi sebuah topik yang hangat, yang indah, bahkan menarik dan memukau jutaan pembaca hingga menuju ke best seller. Apakah rahasia di balik kesuksesan anda, apakah harus dengan klenik, dengan mantra, jampi-jampi atau mbah dukun harus turun gunung, hahahaha… . Ini lah pola pikir yang sangat cethek, sangat tidak bemutu bin tak berkualitas, sehingga tulisanku, selalu tak bermakna, tak mempunyai jiwa yang ber roh, sehingga tak satupun pembaca ingin membacanya. Mosok para penulis best seller di bilang memakai klenik, ajian, jimat bahkan jampi-jampi, gendeng sekali aku ini, hati-hati menulis, jangan sampai terjadi miskomunikasi, apalagi salah persepsi, bisa-bisa bikin sensasi akhirnya ter somasi dan di caci maki. Bahkan bisa kau diadili… daaan mati.

 

Jangan sensi yaaa, ini yang ada di otak kepalaku saat ini, ini pula yang ku tulis di hari ke Sembilan, tantangan menulis yang diadakan oleh MGI, kali ini, aku akan meluruskan nowaitu ku, bukan sekedar ikut tantangan menulis, tapi ku rubah niatku untuk belajar menulis. Harusnya dari awal memang harus begitu niatnya, orang yang ikut tantangan, artinya kan sudah harus mumpuni, bukan yang sedang belajar merangkak, melangkah tertatih-tatih seperti diriku ini, jadi sepertinya tak tahu diri sekali aku ini, memang iya, dari segi dan sudut pandang manapun, bisa dipastikan demikian, idiiih malu-maluin, jadi malu hati.  Ya sudahlah kalau begitu, yo terserah aku, apa yang ada di kepalaku, apa yang bisa aku tuliskan melalui tut – tut dalam keyboard, yang terpampang nyata, namun hanya terlihat seperti huruf-huruf mini, di balik lensa mataku yang berlapis-lapis, seperti kue lapis, tapi tak legit. Namanya juga latihan menulis, maafkan Bu de yang tak imut-imut tapi amit-amit ini, ya Pak CEO, nah kalau Pak CEO Media Guru, kita ini beneer imuuut, keeereeen meneween. Sunggung, coba lihat di DP nya yang tiap saat muncul, dengan senyumnya yang aduh haiii,  di sela kesibukan beliau yang berjubel, untuk bisa menyapa kita, agar terus mau menulis… semangaaat yuuk.

 

Sementara ini, percaya saja sama pepatah atau kata Mutiara atau kalimat manis, yang berbunyi : Usaha tak  akan menghianati hasil. Usahaku sedikit, ya hasilnya pasti tidak maksimal, ala kadarnya saja, tak akan membuahkan karya apapun, yang bisa membuat pembaca berdecak, wiih penulisnya kereeen meneween. Bila mau usaha sungguh-sungguh, Man Jadda Wa Jadda, semoga hasil yang di petik akan kereen meneween, bikin berdecak setiap yang membaca, pasti tanda tanganku pun akan di kejar oleh para pembaca, aku akan di elu-elukan oleh para penggemarku, so pasti aku juga akan di panggil MGI, untuk jadi admin, jadi nara sumber dari kegiatan tentang pertulisan, wajahku akan berdampingan di flayer bersama Pak Ceo, wiiih …so pasti keyeen, tapi … ambyaar dah pesonaku disamping Pak Ceo.

Terus yuuk, menulis walau itu belum bermakna, untuk pembaca, minimal berguna untuk yang menulis, bisa mengasah pola pikir kita, agar tidak stag/berhenti, tiada kata tua untuk berkarya, walau hanya satu kata.

1.       Panci besi rapi terpatri

Jangan untuk menanak nasi

Di era revolusi industri

Guru harus selalu berinovasi

 

2.       Jalan-jalan ke kota Jember

Sambal membaca buku

Bersyukur dan baca Aamiin

Hadir seluruh nara sumber

Dalam pelatihan Sagusabu

Pak Ceo juga para admiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

bersyukur saja, ga ada komen ga papa yang penting nuliiis...oke

06 Feb
Balas



search

New Post